DESAIN PENELITIAN
A.
Judul
Penelitian
Pengaruh Penggunaan
Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKIP Untan Tahun 2012
B.
Latar
Belakang
Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam
Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
dalam penyelenggaraan pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang
bermutu diperlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu bagi setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi
mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya, dan berhak
mendapatkan beasiswa bagi mereka yang berprestasi.
Pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan harus bisa
menyeimbangkan antara kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dari pendidikan
itu sendiri. Adanya pendidikan dasar Sembilan tahun menunjukkan bahwa
pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tingkat dasar saja
tetapi perlu diketahui bahwa masih ada jenjang yang pendidikan yang lebih
tinggi yaitu pendidikan menengah dan pendidikan yang harus dilewati oleh siswa.
Seiring dengan berjalannya waktu dan
pembangunan di bidang pendidikan, peranan perguruan tinggi sangat penting untuk
menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kemampuan akademik dan
professional yang mampu menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu
pengetahuan. Permasalahan yang terjadi adalah adanya tantangan mahalnya biaya
pendidikan yang menyebabkan pendidikan tersebut tidak bisa merata bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang
orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan
bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun
2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1),
menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi
bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau
walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat
memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.
Mengacu kepada Undang-undang dan
Peraturan Pemerintah tersebut, maka Pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan Nasional, mengupayakan pemberian
bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu
membiayai pendidikan, dalam bentuk Bantuan Biaya Mahasiswa (BBM) dan Beasiswa
bagi mahasiswa berprestasi dalam bentuk Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik
(PPA).
Beasisswa
PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada
mahasiswa yang berprestasi memuaskan.
Beasiswa
BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) merupakan Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa
yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
Penggunaan
beasiswa tersebut juga harus sesuai dengan syarat yang ada sehingga melalui
penggunaan yang tepat sasaran dan sesuai syarat penggunaan diharapkan dapat
menunjang mahasiswa dalam meningkatkan prestasi dan hasil belajarnya.
Melihat hasil belajar yang diraih
para penerima beasiswa PPA dan BBM tersebut maka dapat diasumsikan bahwa
pemberian beasiswa ini memberikan dampak positif terhadap kualitas hasil
belajar mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Namun penggunaan beasiswa tersebut
masih harus ditelaah kembali dalam pelaksanaannya sehingga beasiswa diberikan
digunakan sesuai dengan manfaat penggunaannya yaitu untuk menunjang peningkatan
hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM.
Dalam penelitian ini program
beasiswa yang akan diteliti adalah program beasiswa PPA dan BBM FKIP Untan
tahun 2012.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Penggunaan
Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKIP Untan tahun 2012”.
C.
Masalah
penelitian
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah “Adakah
Pengaruh Penggunaan Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
Penerima Beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura tahun 2012 ?
Untuk menghindari pembahasan masalah
yang terlalu luas, maka penulis perlu merumuskan sub-sub masalahnya. Adapun
sub-sub masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Digunakan untuk apa saja beasiswa PPA
dan BBM oleh penerima beasiswa PPA dan BBM
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan?
2.
Bagaimana gambaran hasil belajar mahasiswa
penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2012.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui digunakan untuk apa
saja beasiswa PPA dan BBM oleh mahasiswa
penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, sehingga
dapat mengetahui tingkat kesesuaian antara penggunaan beasiswa PPA dan BBM oleh
penerima beasiswa BBM dan syarat penggunaannya.
2.
Untuk mengetahui gambaran hasil belajar mahasiswa
penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Tahun 2012 ?
E. Manfaat
1.
Praktis
a.
Bagi fakultas
Hasil
dari penelitian ini merupakan kontribusi dari penulis sebagai referensi yang
dapat dibaca oleh masyarakat kampus.
b.
Bagi Dosen
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi dan inspirasi baru bagi dosen yang
ingin meneliti mengenai pengaruh beasiswa dan hasil belajar.
c.
Bagi Mahasiswa
Penelitian
ini merupakan aplikasi dari aplikasi dari ilmu pengetahuan dan teori yang telah
diperoleh selama berada di bangku kuliah serta untuk menyelesaikan studi di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
d.
Bagi Pengelola Beasiswa
Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam membantu
pemberi beasiswa BBM dalam menentukan kebijakan dalam mengawasi penggunaan
beasiswa agar sesuai dengan syarat penggunaannya guna menunjang peningkatan
hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa BBM terutama bagi mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2.
Teoritis
a.
Kegiatan penelitian ini dapat berguna
sebagai sarana untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang
pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa
penerima beasiswa.
b.
Dapat digunakan sebagai bahan acuan di
bidang penelitian yang sejenis.
c.
Dapat digunakan bagi peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pendidikan.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1.
Variabel Penelitian
Suharsimi
Arikunto (2006:116) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah “Objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan
Menurut Sugiyono (2009:61), variabel penelitian adalah “Suatu atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang
lain atau satu obyek yang lain”.
Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu konsep
atau objek yang menjadi perhatian yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti
atau diuji kebenarannya dan ditarik kesimpulannya dari hasil penelitian
tersebut. Adapun dalam penelitian ini yang akan ditemukan sebagai variabelnya
meliputi :
a. Variabel
bebas
Hadari
Nawawi dalam M. Sukri (2011: 6), variabel bebas adalah “Sejumlah gejala atau
faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala
atau faktor atau unsur yang lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau
unsur yang kedua itu disebut variabel terikat”. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah penggunaan beasiswa BBM.
b. Variabel
Terikat
Menurut
Sugiyono (2012:39): “variabel terikat meruapakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, arenanya variabel bebas”. Jadi, dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa BBM FKIP Untan
tahun 2012.
2. Definisi
Operasional
Untuk
menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian
ini, maka peneliti perlu memberikan definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian ini. Adapun definisi operasional yang dimaksud adalah:
a. Beasiswa
PPA
Beasisswa
PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada
mahasiswa yang berprestasi memuaskan.
b. Beasiswa
BBM
Beasiswa
BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) meruapakan Beasiswa yang diberikan pada
mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
c. Hasil
Belajar
Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2009: 250-251), “hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar”.
Sedangkan
menurut Sudjana dalam Asep Jihad, 2008: 15) “ hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.
Jadi
hasil belajar yang dimaksud dalam penelitia ini adalah hasil yang dicapai oleh
seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar diri individu yang tampak
secara tertulis melalui penilaian yang dibuktikan dengan rapor atau transkip
akademik maupun secara pengalaman yang diimplementasikan dalam prilaku, sikap,
dan kebiasaan.
G.
Hipotesis
Penelitian
Hadari Nawawi (2007:47)
mendefinisikan bahwa, “ Hipotesis adalah kesimpulan yang belum final dalam arti
masih harus dibuktikan ataau diuji kebenarannya”.
Agar lebih mengarah kepada
pembahasan, dalam suatu penelitian diperlukan adanya hipotesis atau dugaan
sementara. Di dalam penelitian ini hipotesis yang digunakaan adalah:
1. Hipotesis
Nol (Ho)
Menurut Hamid Darmadi (2011: 78)
“Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak
ada hubungan antara variabel yang menjadi interes si peneliti”.
Hipotesis no dalam penelitian ini adalah
“tidak terdapat pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar
mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura”.
2. Hipotesis
Alternatif (Ha)
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112),
hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok”.
Hipotesis alternative dalam penelitian ini
adalah “terdapat pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil
belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura”.
H.
Kerangka
Pemikiran
1. Kerangka
Teori
a. Beasiswa PPA
dan BBM
(1) Pengertian
(a) Beasiswa PPA
Beasisswa
PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa
yang berprestasi memuaskan.
(b) Beasiswa
BBM
Beasiswa
BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) meruapakan Beasiswa yang diberikan pada
mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
(2)
Dasar
(a) Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(b)
Peraturan
Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
(c)
Peraturan
Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
(3) Tujuan
(a) Meningkatkan akses dan pemerataan
kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi rakyat Indonesia.
(b)
Mengurangi
jumlah mahasiswa yang putus kuliah, karena tidak mampu membiayai pendidikan.
(c)
Meningkatkan
prestasi dan motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler,
ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
(4) Sasaran
(a) Mahasiswa berprestasi (baik pada
bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler).
(b) Mahasiswa dengan prestasi minimal
yang orang tua/wali-nya tidak mampu membiayai pendidikannya.
(5) Ketentuan
umum
(a) Status
mahasiswa
1. Mahasiswa calon/penerima beasiswa
adalah mahasiswa yang kuliah pada perguruan tinggi pengelola program beasiswa
dari Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Mahasiswa calon/penerima beasiswa
adalah mahasiswa yang masih aktif, dalam jenjang pendidikan diploma dan
sarjana.
(b)
Waktu
PPA dan
BBM diberikan kepada mahasiswa aktif berdasarkan periode tahun anggaran
berjalan kementerian pendidikan nasional.
(c)
Alokasi
1.
Kuota
calon penerima pada setiap perguruan tinggi ditentukan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
2. Besarnya dana dialokasikan sesuai
dengan dipa direktorat jenderal pendidikan tinggi sekurang-kurangnya Rp. 350.000,-
(tiga ratus ribu rupiah) per mahasiswa per bulan.
Khusus bagi mahasiswa baru diberikan
mulai semester I dengan mempertimbangkan antara lain nilai ujian nasional dan nilai
rapor.
(6)
Ketentuan Khusus
(a)
Persyaratan
1.
Umum
Diberikan
dengan mempertimbangkan prestasi dan latar belakang memampuan ekonomi orang tua
kepada mahasiswa:
a.
Jenjang
S1/Diploma IV paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada
semester VIII.
b.
Diploma
III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester
VI.
Mahasiswa
yang memenuhi persyaratan tersebut di atas, mengajukan permohonan tertulis
kepada Rektor/Ketua/Direktur atau pimpinan perguruan tinggi yang berwenang
untuk mendapatkan bantuan dengan melampirkan berkas sebagai berikut:
a.
Fotokopi
Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS) atau yang sejenis
sebagai bukti mahasiswa aktif.
b.
Fotokopi
rekening listrik bulan terakhir dan atau bukti pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dari orang tua/walinya.
c.
Surat
pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain di lingkungan Kemdiknas
yang diketahui oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan.
d.
Fotokopi
kartu keluarga.
e.
Rekomendasi
dari pimpinan Fakultas/Jurusan.
2. Khusus
Calon penerima wajib melampirkan:
a. Beasiswa Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA):
(1) Fotokopi transkrip nilai dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 3,0 yang disahkan oleh pimpinan
perguruan tinggi.
(2) Surat keterangan penghasilan
orangtua/wali pemohon yang disahkan oleh pihak yang berwenang (bagi pegawai
negeri/swasta disahkan oleh Bagian Keuangan, dan yang bukan pegawai
negeri/swasta disahkan oleh Lurah/Kepala Desa).
b. Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM):
(1) Surat Keterangan tidak mampu atau
layak mendapat bantuan yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa.
(2) Fotokopi transkrip nilai dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,50 yang disahkan oleh pimpinan
perguruan tinggi.
(3) Fotokopi piagam atau bukti prestasi
lainnya (ko-kurikuler dan atau ekstra kurikuler) yang diselenggarakan oleh
Kemdiknas dan atau organisasi lain baik pada tingkat Nasional, Regional, maupun
Internasional.
Perguruan tinggi negeri/kopertis,
karena alasan atau kondisi tertentu dapat menambahkan ketentuan dan atau syarat
tambahan, termasuk mengubah batas IPK terendah. Penambahan dan atau perubahan
dimaksud harus dilaporkan kepada Ditjen Dikti.
(b) Penetapan
1. Beasiswa Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA)
a. Mahasiswa sebagai penerima beasiswa
ditetapkan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini.
b. Apabila calon penerima melebihi
kuota yang telah ditetapkan, maka perguruan tinggi dapat menentukan mahasiswa
penerima beasiswa sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:
(1) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling
tinggi.
(2) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling
banyak (jumlah semester paling sedikit)
(3) Mahasiswa yang memiliki prestasi di
kegiatan ko/ekstra kurikuler (olahraga, teknologi, seni/budaya tingkat
internasional /dunia, Regional/Asia/Asean dan Nasional).
(4) Mahasiswa yang (orang tuanya) paling
tidak mampu.
2. Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
a. Mahasiswa sebagai penerima beasiswa
ditetapkan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini.
b. Apabila calon penerima melebihi
kuota yang telah ditetapkan, maka perguruan tinggi dapat menentukan mahasiswa
penerima beasiswa sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:
(1) Mahasiswa yang (orang tuanya) paling
tidak mampu.
(2) Mahasiswa yang memiliki prestasi di
kegiatan ko/ekstra kurikuler (olahraga, teknologi, seni/budaya tingkat
internasional /dunia, Regional/Asia/Asean dan Nasional).
(3) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling
tinggi.
(4) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling
banyak (jumlah semester paling sedikit)
(7) Mekanisme
(a) Persiapan
1. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kemdiknas menetapkan kuota masing masing Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis.
2. Pimpinan perguruan tinggi
memberitahukan kepada semua mahasiswa melalui Fakultas dan atau
Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi perguruan tinggi yang
bersangkutan.
3. Pimpinan Kopertis Wilayah
memberitahukan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayahnya.
4. Setiap pimpinan Fakultas dan atau
Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi perguruan tinggi
memberitahukan kepada semua mahasiswa secara terbuka.
(b) Seleksi
1. Pimpinan Perguruan Tinggi menyeleksi
usulan mahasiswa calon penerima beserta beserta persyaratan yang telah
ditentukan berdasarkan usulan yang telah diseleksi oleh setiap pimpinan
Fakultas dan atau Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi
perguruan tinggi.
2. Bagi Perguruan Tinggi Negeri, hasil
seleksi ditetapkan oleh Rektor/Ketua/Direktur atau yang diberi wewenang untuk
itu.
3. Bagi Perguruan Tinggi Swasta, hasil
seleksi diusulkan oleh Rektor/Ketua/Direktur atau yang diberi wewenang ke
Kopertis Wilayah yang bersangkutan untuk ditetapkan sesuai dengan hasil seleksi
administrasi yang mengacu pada kuota.
4. Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis
mengunggah (upload) hasil penetapan penerima (nama mahasiswa dan informasi lainnya
sesuai form) melalui sistem informasi manajemen data beasiswa
(http://simb3pm.dikti.go.id) dan mengirimkan Surat Keputusan (SK)
Rektor/Ketua/Direktur/Koordinator Kopertis kepada Dikti dalam bentuk hardcopy
(tanpa lampiran).
(c) Penyaluran
Dana
1. Pimpinan Perguruan Tinggi
menyalurkan dana kepada mahasiswa dengan perhitungan setiap bulan, dan
penyalurannya dapat digabungkan beberapa bulan, maksimal setiap enam bulan.
2. Pimpinan Kopertis Wilayah
menyalurkan dana kepada mahasiswa melalui Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta
dengan perhitungan setiap bulan, dan penyalurannya dapat digabungkan beberapa
bulan, maksimal enam bulan.
3. Penyaluran dana dari perguruan
tinggi kepada mahasiswa disarankan melalui rekening mahasiswa atau
pembayarannya melalui bank.
4. Dana tidak boleh dipotong untuk
keperluan apapun.
5. Dana yang tidak tersalurkan dapat
dialihkan kepada mahasiswa lain yang memenuhi persyaratan melalui keputusan Rektor/Ketua/Direktur/Koordinator
Kopertis. Apabila masih terdapat sisa dana yang tidak dapat disalurkan, maka
wajib dikembalikan ke Kas Negara.
6. Apabila alokasi penerima PPA dan BBM
kurang dari kuota yang telah ditetapkan, maka sisa dana wajib dikembalikan ke
rekening Kas Negara.
(d) Penghentian
Pemberian PPA dan BBM dihentikan
apabila mahasiswa:
1. Telah lulus;
2. Mengundurkan diri/cuti;
3. Menerima sanksi akademik dari
Perguruan Tinggi;
4. Tidak lagi memenuhi syarat yang
ditentukan;
5. Memberikan data yang tidak benar;
6. Meninggal dunia.
(8) Monitoring
Dan Evaluasi
Agar
program beasiswa PPA dan BBM tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan
atau ketentuan yang ditetapkan, Ditjen Dikti akan melaksanakan kegiatan
Monitoring dan Evaluasi sesuai panduan dan waktu yang akan ditentukan setiap
tahun.
(9) Pelaporan
Paling
lambat pada bulan November tahun anggaran berjalan, Perguruan Tinggi Negeri dan
Kopertis Wilayah wajib membuat laporan (dengan sistematika bebas) yang berisi
penjelasan kualitatif sesuai terkait substansi pada laporan program (VI.A)
didukung data kuantitatif dan atau visual yang merupakan ringkasan/rekapitulasi
data dari http://simb3pm.dikti.go.id serta laporan keuangan (bukti transfer dan
atau tandatangan mahasiswa) dalam bentuk hardcopy.
(a) Laporan
Program
1. Pelaporan program berprinsip pada 3T
(Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat Waktu).
a. Tepat Sasaran
PPA dan BBM telah disalurkan kepada
mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam pedoman dengan
menyebutkan jumlah mahasiswa putra dan putri.
b. Tepat Jumlah
(1)Jumlah mahasiswa penerima beasiswa
sesuai dengan kuota yang telah
ditetapkan.
(2)Apabila jumlah mahasiswa calon
penerima PPA dan BBM yang memenuhi persyaratan melebihi dari kuota yang telah
ditetapkan, maka Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah menyampaikannya
dalam laporan untuk mengusulkan tambahan kuota pada tahun berikutnya.
c. Tepat Waktu
PPA dan BBM telah disalurkan kepada
mahasiswa sesuai dengan waktu sebagaimana diatur dalam mekanisme penyaluran
dana.
(b)
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan terdiri atas daftar penerima disertai lampiran copy buku tabungan,
bukti transfer, dan/atau tanda terima penyaluran PPA dan BBM dalam bentuk
hardcopy yang disimpan di perguruan tinggi.
b. Hasil
Belajar
(1) Pengertian
Belajar
Muhibbin Syah (2003: 68), belajar
adalah “tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan
proses kognitif”. Menurut Sardiman (2008: 22), menyatakan belajar adalah “suatu
proses interaksi antara diri manusia dengan konsep lingkungannya, yang mungkin
berwujud pribadi, fakta, konsep, ataupun teori”.
Dari kedua pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
terus-menerus untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
(2) Hakikat
Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan
tingkah laku, maka beberapa perubahan tertentu dapat dimasukkan kedalam
ciri-ciri belajar. Djamarah (2002: 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar
sebagai berikut :
(a) Perubahan yang terjadi secara sadar
(b) Perubahan dalam belajar bersifat
fungsional
(c) Perubahan dalam belajar bersifat
positif dan aktif
(d) Perubahan dalam belajar bukan
bersifat sementara
(e) Perubahan dalam belajar bertujuan
atau terarah
(f) Perubahan mencakup seluruh aspek
tingkah laku (Djamarah, 2002: 15-16)
(3) Pengertian
Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:
250-251),” hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu
sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar”. Sedangkan menurut Abdurrahman dalam
Asep Jihad dan Abdul Haris (2008: 14),” hasil belajar dalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar”.
Perubahan perilaku dalam proses
belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya
berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila
terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan
dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
Berdasarkan pengertian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses
dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam
jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
(4) Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh
seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar individu. Menurut
Slameto, factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
(a) Faktor-faktor internal
1. Factor jasmaniah, misalnya:
kesehatan
2. Factor psikologis, misalnya:
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
(b) Faktor-faktor eksternal
1. Faktor keluarga, misalnya: cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
2. Faktor sekolah, misalnya: metode
mengajar. Kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3. Faktor masyarakat, misalnya:
kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.
(Slameto dalam skripsi Nofalia
Juwita, 2008: 24)
Hasil sebagai bentuk gambaran
keberhasilan individu setelah menyalurkan bakat, minat, dan motivasinya dalam
kegiatan belajar, jadi prestasi belajar tidak terlepas dari factor internal
maupun eksternal.
Secara spesifik factor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a.
Faktor Psikologis
Belajar
yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik,
ternyata banyak factor yang mempengaruhinya. Diantara factor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas belajar adalah factor-faktor psikologis.
(1)
Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau
melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau dirinya sendiri ada keinginan
untuk belajar.
(2)
Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan
perhatian pada situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu
tumbuhnya proses pemutusan perhatian.
(3)
Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan
unsur fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka
proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai
objek tetapi subyek dalam belajar.
b.
Faktor Eksternal
(1)
Lingkungan Keluarga
Ngalim Purwanto, (1985: 84) mengatakan bahwa, “Keadaan
dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya akan membawa pengaruh yang berbeda-beda
pula terhadap pendidikan anak-anak. Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap
aktivitas belajar siswa, maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar”.
(2)
Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin
dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan berpengaruh
pada aktivitas belajar siswa.
(3)
Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa
akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif.
Misalnya: sekolah memberikan hadiah bagi siswa yang aktif belajar di sekolah,
dengan aktivitasnya itu siswa mampu berhasil.
2.
Kerangka
Konsep
Penggunaan
beasiswa PPA dan BBM :
-
Biaya hidup
-
Biaya tempat tinggal
-
Biaya buku
|
Hasil
belajar
|
Peningkatan hasil belajar mahasiswa
penerima beasiswa PPA dan BBM salah satunya akan dipengaruhi oleh factor
eksternal yakni pemberian beasiswa. Beasiswa ini digunakan tidak hanya sebagai
bantuan untuk melanjutkan pendidikan tapi digunakan dalam rangka menunjang dan
meningkatkan hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa. Oleh karena itu dalam
penggunaan beasiswa dibuat aturan penggunaannya seperti untuk biaya hidup,
biaya tempat tinggal, dan biaya lain-lain yang berhubungan dengan pendidikan
dan pembelajaran di kampus.
Penggunaan dana beasiswa yang sesuai
dengan standar penggunaannya secara tidak langsung akan menunjang peningkatan
hasil belajar. Begitu juga sebaliknya, jika penggunaannya tidak sesuai dengan
standar aturan penggunaan maka adanya kemungkinan akan berpengaruh pada hasil belajar
mahasiswa penerima beasiswa tersebut.
I. Metode Penelitian
1.
Metode dan
Bentuk Penelitian
a.
Metode
Penelitian
Menurut
Sugiyono (2012: 2) “ metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Sugiyono mengelompokkan metode penelitian
menjadi tiga, yaitu :
(1)
Penelitian
deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
(2)
Penelitian
Komparatif
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
(3)
Penelitian
asosiatif/hubungan
Penelitian
asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 2003: 11)
Metode
dalam penelitian ini ialah metode asosiatif, karena penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu mengenai pengaruh
penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima
beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura.
b. Bentuk penelitian
Menurut Hadari Nawawi
(2007:68), “Ada tiga bentuk penelitian deskriptif”, yaitu:
(1) Survey (survey studies)
(2)
Studi hubungan
(interrelationship studies)
(3)
Studi
perkembangan (developmental studies)
Bentuk metode yang digunakan dan dianggap
sesuai dalam penelitian ini yaitu bentuk survey (survey studies), yang bertujuan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual untuk
kemudian diinterpretasikan dan dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan tentang pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil
belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
Suharsimi Arikunto (1997:115) menyatakan
bahwa, “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Hadari
Nawawi (2007:150) menyatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang
dimiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini yaitu
mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yaitu masing-masing penerima
beasiswa PPA 150 mahasiswa dan BBM sebesar 155 mahasiswa maka jumlahnya adalah
305 mahasiswa.
b. Sampel
Menurut Sugiyono dalam Haliza Sastri
(2010:26) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”.
Untuk menetapkan besar kecilnya sampel
menurut Winarno Surachmad dalam Amirul Hadi (2005:197) memberikan penjelasan,
“Apabila populasi cukup homogen (serba sama), terhadap populasi di bawah
seratus dapat dipergunakan sampel 50%, sedangkan di atas seratus sebesar 15%.
Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel
dalam penelitian ini sebesar 15% dari jumlah mahasiswa penerima beasiswa PPA
dan BBM atau 15% dari populasi, yaitu 15% dari 305 adalah berjumlah 46
mahasiswa.
Suharsimi Arikunto (1997:127) menjelaskan,
“Pada umumnya teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian memang
tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 atau 3 teknik”.
Sesuai dengan penjelasan di atas, maka
teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel proporsi atau sampel
imbangan dan secara random karena untuk memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Karena hak subjek
sama maka agar terhindar dari hal-hal yang dapat mengistimewakan beberapa
subjek yang akan menjadi sampel.
J.
Teknik
dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpul Data
Menurut Amirul Hadi (2005:129)
mengemukakan tiga teknik mengumpulkan data, yaitu:
a.
Teknik
observasi (lansung dan tidak langsung)
b.
Teknik
komunikasi (langsung daan tidak langsung)
c.
Teknik
pengukuran
Sedangkan menurut Hadari Nawawi
mengemukakan enam teknik penelitian sebagai cara untuk mengumpulkan data,
yaitu:
a. Teknik observasi langsung
b. Teknik observasi tidak langsung
c. Teknik komunikasi langsung
d. Teknik komunikasi tidak langsung
e. Teknik studi dokumenter
f.
Teknik pengukuran
(Hadari Nawawi, 2007:129)
Dari teknik pengumpul data yang
dikemukakan di atas, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpul data dalam
penelitian ini, yaitu:
a.
Teknik
komunikasi langsung, yaitu teknik pengumpul data dengan cara interview secara langsung, dalam hal ini
peneliti akan melakukan komunikasi langsung dengan pengelola/pihak yang
berwenang dalam menyeleksi penerimaan beasiswa PPA dan BBM di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
b.
Teknik
komunikasi tidak langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempergunakan
angket atau kuesioner sebagai alatnya, dalam hal ini peneliti akan menyebar
angket yang ditujukan kepada 46 responden yang akan dipilih secara random dari
305 mahasiswa sebagai calon responden.
c.
Teknik studi
dokumenter, yaitu teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
2.
Alat Pengumpul
Data
Alat pengumpul data yang digunakan
dalam peneltian ini yaitu:
a.
Pedoman
interview
Alat pengumpul
data dengan menggunakan pedoman interview adalah dimana peneliti menyusun
sejumlah pertanyaan yang dijadikan bahan untuk mengadakan wawancara dengan pengelola/pihak
yang berwenang dalam menyeleksi penerimaan beasiswa PPA dan BBM di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
b.
Angket
Angket
merupakan alat pengumpul data berupa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
masalah yang diteliti. Angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau
angket tertutup yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai
jawaban yang terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
c.
Literatur dan
dukumen
Dokumen merupakan alat pengumpul data dengan
mengambil data-data yang menunjang penelitian.
K.
Rencana
Pengolahan Data
Untuk data
yang berupa angka dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Duwi Priyatno
menyatakan:
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah possitif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai daari
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. (Duwi Priyatno, 2008:66)
Rumus regresi linear sederhana
seperti yang dikemukakan oleh Duwi Priyatno (2008:66) adalah sebagai berikut:
Y´= a + bX
Keterangan:
Y´ = variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
X
= variabel independen
a = konstanta (nilai Y´ apabila X=0)
b
= koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai a dan b dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
n (∑X2
)- (∑X)2
n (∑X2
) - (∑X)2
Keterangan:
åx = jumlah data kelompok variabel bebas
åy =
jumlah data kelompok variabel terikat
åx2 = jumlah data kelompok variabel bebas yang
dikuadratkan
åy2 = jumlah data kelompok variabel terikat yang
dikuadratkan
åxy = jumlah hasil perkalian variabel bebas dan
variabel terikat
n = jumlah sampel (subyek) yang diteliti
Selanjutnya di uji dengan koefisien
regresi sederhana (uji t). Duwi Priyatno (2008:70) menyatakan, “ uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y)”.
Rumus
t hitung pada analisis regresi adalah:
Sb
Keterangan:
b = koefisien regresi
Sb
= standar error
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah data atau kasus
Uji signifikasi koefisien dilakukan untuk
menentukan apakah sebuah variabel bebas benar-benar signifikan pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Untuk melihat pengaruh keterampilan mengelola kelas
terhadap motivasi belajar siswa, dilakukan pembuktian hipotesis dengan
menggunakan uji F dan uji t dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Mengadakan
uji F, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara bersama-sama dengan taraf nyata (α) yang diinginkan 5% atau
sebesar 0,05. Apabila Fhitung
lebih besar dari Ftabel
maka yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho)
ditolak. Sebaliknya apabila Fhitung
lebih kecil dari Ftabel maka
yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
2.
Mengadakan
uji t, Apabila thitung
lebih besar dari ttabel
maka yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho)
ditolak. Sebaliknya apabila thitung
lebih kecil dari ttabel
maka yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak.
Perhitungan
analisis regresi dalam penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Feriyanto
dan Karmila, 2010. Ekonomi SMA kelas XII. Klaten: PT. Intan Pariwara.
Amirul Hadi,
2005. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto
Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta
Arikunto
Suharsimi, (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asep Jihad,
Abdul Haris, 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Duwi Priyatno.
2008. Statistical Product and Service Solution. Yogyakarta: Mediakom
Hadari Nawawi,
2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Haliza Sastri.
2010. Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha tahun 2009 Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak. Skripsi FKIP Untan. Pontianak
Purwanto. 2008. Evaluasi
Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono.
(2006). Metode Penelitian Administrasi.
Bandung. CV. Alfabeta
Sugiyono.
(2012). Metode Penelitian Administrasi
dan R&D. Bandung. CV. Alfabeta
Sugiyono.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung. CV. Alfabeta
Semoge aja lancar ya Har,, Semangat :)
BalasHapus