Selasa, 16 April 2013

DESAIN PENELITIAN KU INSYAALLAH


DESAIN PENELITIAN
A.     Judul Penelitian
Pengaruh Penggunaan Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKIP Untan Tahun 2012

B.     Latar Belakang
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu bagi setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya, dan berhak mendapatkan beasiswa bagi mereka yang berprestasi.
            Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa.  Pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan harus bisa menyeimbangkan antara kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dari pendidikan itu sendiri. Adanya pendidikan dasar Sembilan tahun menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tingkat dasar saja tetapi perlu diketahui bahwa masih ada jenjang yang pendidikan yang lebih tinggi yaitu pendidikan menengah dan pendidikan yang harus dilewati oleh siswa.
            Seiring dengan berjalannya waktu dan pembangunan di bidang pendidikan, peranan perguruan tinggi sangat penting untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang mampu menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan. Permasalahan yang terjadi adalah adanya tantangan mahalnya biaya pendidikan yang menyebabkan pendidikan tersebut tidak bisa merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
            Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.
Mengacu kepada Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut, maka Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan Nasional, mengupayakan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu membiayai pendidikan, dalam bentuk Bantuan Biaya Mahasiswa (BBM) dan Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dalam bentuk Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).
Beasisswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang berprestasi memuaskan.
Beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) merupakan Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
Penggunaan beasiswa tersebut juga harus sesuai dengan syarat yang ada sehingga melalui penggunaan yang tepat sasaran dan sesuai syarat penggunaan diharapkan dapat menunjang mahasiswa dalam meningkatkan prestasi dan hasil belajarnya.
            Melihat hasil belajar yang diraih para penerima beasiswa PPA dan BBM tersebut maka dapat diasumsikan bahwa pemberian beasiswa ini memberikan dampak positif terhadap kualitas hasil belajar mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Namun penggunaan beasiswa tersebut masih harus ditelaah kembali dalam pelaksanaannya sehingga beasiswa diberikan digunakan sesuai dengan manfaat penggunaannya yaitu untuk menunjang peningkatan hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM.
            Dalam penelitian ini program beasiswa yang akan diteliti adalah program beasiswa PPA dan BBM FKIP Untan tahun 2012.
            Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Penggunaan Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKIP Untan tahun 2012”.

C.     Masalah penelitian
            Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Penggunaan Beasiswa PPA dan BBM Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura tahun 2012 ?
            Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas, maka penulis perlu merumuskan sub-sub masalahnya. Adapun sub-sub masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Digunakan untuk apa saja beasiswa PPA dan BBM oleh penerima beasiswa  PPA dan BBM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan?
2.      Bagaimana gambaran hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2012.

D.    Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui digunakan untuk apa saja beasiswa PPA dan  BBM oleh mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, sehingga dapat mengetahui tingkat kesesuaian antara penggunaan beasiswa PPA dan BBM oleh penerima beasiswa BBM dan syarat penggunaannya.
2.      Untuk mengetahui gambaran hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Tahun 2012 ?



E.     Manfaat
1.      Praktis
a.       Bagi fakultas
Hasil dari penelitian ini merupakan kontribusi dari penulis sebagai referensi yang dapat dibaca oleh masyarakat kampus.
b.      Bagi Dosen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan inspirasi baru bagi dosen yang ingin meneliti mengenai pengaruh beasiswa dan hasil belajar.
c.       Bagi Mahasiswa
Penelitian ini merupakan aplikasi dari aplikasi dari ilmu pengetahuan dan teori yang telah diperoleh selama berada di bangku kuliah serta untuk menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
d.      Bagi Pengelola Beasiswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam membantu pemberi beasiswa BBM dalam menentukan kebijakan dalam mengawasi penggunaan beasiswa agar sesuai dengan syarat penggunaannya guna menunjang peningkatan hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa BBM terutama bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2.      Teoritis
a.       Kegiatan penelitian ini dapat berguna sebagai sarana untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa.
b.      Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis.
c.       Dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pendidikan.

F.      Ruang Lingkup Penelitian
1.      Variabel Penelitian
Suharsimi Arikunto (2006:116) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan Menurut Sugiyono (2009:61), variabel penelitian adalah “Suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek yang lain”.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu konsep atau objek yang menjadi perhatian yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti atau diuji kebenarannya dan ditarik kesimpulannya dari hasil penelitian tersebut. Adapun dalam penelitian ini yang akan ditemukan sebagai variabelnya meliputi :
a.       Variabel bebas
Hadari Nawawi dalam M. Sukri (2011: 6), variabel bebas adalah “Sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau unsur yang kedua itu disebut variabel terikat”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan beasiswa BBM.
b.      Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2012:39): “variabel terikat meruapakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, arenanya variabel bebas”. Jadi, dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa BBM FKIP Untan tahun 2012.
2.      Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional yang dimaksud adalah:


a.       Beasiswa PPA
Beasisswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang berprestasi memuaskan.
b.      Beasiswa BBM
Beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) meruapakan Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
c.       Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 250-251), “hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar”.
Sedangkan menurut Sudjana dalam Asep Jihad, 2008: 15) “ hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitia ini adalah hasil yang dicapai oleh seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar diri individu yang tampak secara tertulis melalui penilaian yang dibuktikan dengan rapor atau transkip akademik maupun secara pengalaman yang diimplementasikan dalam prilaku, sikap, dan kebiasaan.

G.    Hipotesis Penelitian
            Hadari Nawawi (2007:47) mendefinisikan bahwa, “ Hipotesis adalah kesimpulan yang belum final dalam arti masih harus dibuktikan ataau diuji kebenarannya”.
            Agar lebih mengarah kepada pembahasan, dalam suatu penelitian diperlukan adanya hipotesis atau dugaan sementara. Di dalam penelitian ini hipotesis yang digunakaan adalah:
1.      Hipotesis Nol (Ho)
      Menurut Hamid Darmadi (2011: 78) “Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi interes si peneliti”.
      Hipotesis no dalam penelitian ini adalah “tidak terdapat pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura”.
2.      Hipotesis Alternatif (Ha)
      Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112), hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok”.
      Hipotesis alternative dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura”.

H.    Kerangka Pemikiran
1.      Kerangka Teori
a.       Beasiswa PPA dan BBM
(1)   Pengertian
(a)    Beasiswa PPA
Beasisswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) adalah Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang berprestasi memuaskan.
(b)   Beasiswa BBM
Beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiwa) meruapakan Beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik.
(2)   Dasar
(a)    Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(b)   Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
(c)    Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
(3)   Tujuan
(a)    Meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi rakyat Indonesia.
(b)   Mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah, karena tidak mampu membiayai pendidikan.
(c)    Meningkatkan prestasi dan motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
(4)   Sasaran
(a)    Mahasiswa berprestasi (baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler).
(b)   Mahasiswa dengan prestasi minimal yang orang tua/wali-nya tidak mampu membiayai pendidikannya.
(5)   Ketentuan umum
(a)    Status mahasiswa
1.      Mahasiswa calon/penerima beasiswa adalah mahasiswa yang kuliah pada perguruan tinggi pengelola program beasiswa dari Kementerian Pendidikan Nasional.
2.      Mahasiswa calon/penerima beasiswa adalah mahasiswa yang masih aktif, dalam jenjang pendidikan diploma dan sarjana.
(b)   Waktu
PPA dan BBM diberikan kepada mahasiswa aktif berdasarkan periode tahun anggaran berjalan kementerian pendidikan nasional.
(c)    Alokasi
1.      Kuota calon penerima pada setiap perguruan tinggi ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
2.      Besarnya dana dialokasikan sesuai dengan dipa direktorat jenderal pendidikan tinggi sekurang-kurangnya Rp. 350.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per mahasiswa per bulan.
Khusus bagi mahasiswa baru diberikan mulai semester I dengan mempertimbangkan antara lain nilai ujian nasional dan nilai rapor.



(6)   Ketentuan Khusus
(a)    Persyaratan
1.      Umum
Diberikan dengan mempertimbangkan prestasi dan latar belakang memampuan ekonomi orang tua kepada mahasiswa:
a.       Jenjang S1/Diploma IV paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VIII.
b.      Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI.
Mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut di atas, mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor/Ketua/Direktur atau pimpinan perguruan tinggi yang berwenang untuk mendapatkan bantuan dengan melampirkan berkas sebagai berikut:
a.       Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS) atau yang sejenis sebagai bukti mahasiswa aktif.
b.      Fotokopi rekening listrik bulan terakhir dan atau bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari orang tua/walinya.
c.       Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain di lingkungan Kemdiknas yang diketahui oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan.
d.      Fotokopi kartu keluarga.
e.       Rekomendasi dari pimpinan Fakultas/Jurusan.
2.      Khusus
Calon penerima wajib melampirkan:
a.       Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA):
(1)   Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 3,0 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi.
(2)   Surat keterangan penghasilan orangtua/wali pemohon yang disahkan oleh pihak yang berwenang (bagi pegawai negeri/swasta disahkan oleh Bagian Keuangan, dan yang bukan pegawai negeri/swasta disahkan oleh Lurah/Kepala Desa).
b.      Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM):
(1)   Surat Keterangan tidak mampu atau layak mendapat bantuan yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa.
(2)   Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,50 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi.
(3)   Fotokopi piagam atau bukti prestasi lainnya (ko-kurikuler dan atau ekstra kurikuler) yang diselenggarakan oleh Kemdiknas dan atau organisasi lain baik pada tingkat Nasional, Regional, maupun Internasional.
Perguruan tinggi negeri/kopertis, karena alasan atau kondisi tertentu dapat menambahkan ketentuan dan atau syarat tambahan, termasuk mengubah batas IPK terendah. Penambahan dan atau perubahan dimaksud harus dilaporkan kepada Ditjen Dikti.
(b)   Penetapan
1.      Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
a.       Mahasiswa sebagai penerima beasiswa ditetapkan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini.
b.      Apabila calon penerima melebihi kuota yang telah ditetapkan, maka perguruan tinggi dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:
(1)   Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
(2)   Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak (jumlah semester paling sedikit)
(3)   Mahasiswa yang memiliki prestasi di kegiatan ko/ekstra kurikuler (olahraga, teknologi, seni/budaya tingkat internasional /dunia, Regional/Asia/Asean dan Nasional).
(4)   Mahasiswa yang (orang tuanya) paling tidak mampu.
2.      Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
a.       Mahasiswa sebagai penerima beasiswa ditetapkan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini.
b.      Apabila calon penerima melebihi kuota yang telah ditetapkan, maka perguruan tinggi dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:
(1)   Mahasiswa yang (orang tuanya) paling tidak mampu.
(2)   Mahasiswa yang memiliki prestasi di kegiatan ko/ekstra kurikuler (olahraga, teknologi, seni/budaya tingkat internasional /dunia, Regional/Asia/Asean dan Nasional).
(3)   Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
(4)   Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak (jumlah semester paling sedikit)
(7)   Mekanisme
(a)    Persiapan
1.      Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdiknas menetapkan kuota masing masing Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis.
2.      Pimpinan perguruan tinggi memberitahukan kepada semua mahasiswa melalui Fakultas dan atau Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan.
3.      Pimpinan Kopertis Wilayah memberitahukan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayahnya.
4.      Setiap pimpinan Fakultas dan atau Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi perguruan tinggi memberitahukan kepada semua mahasiswa secara terbuka.
(b)   Seleksi
1.      Pimpinan Perguruan Tinggi menyeleksi usulan mahasiswa calon penerima beserta beserta persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan usulan yang telah diseleksi oleh setiap pimpinan Fakultas dan atau Jurusan/Departemen atau sesuai dengan struktur organisasi perguruan tinggi.
2.      Bagi Perguruan Tinggi Negeri, hasil seleksi ditetapkan oleh Rektor/Ketua/Direktur atau yang diberi wewenang untuk itu.
3.      Bagi Perguruan Tinggi Swasta, hasil seleksi diusulkan oleh Rektor/Ketua/Direktur atau yang diberi wewenang ke Kopertis Wilayah yang bersangkutan untuk ditetapkan sesuai dengan hasil seleksi administrasi yang mengacu pada kuota.
4.      Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis mengunggah (upload) hasil penetapan penerima (nama mahasiswa dan informasi lainnya sesuai form) melalui sistem informasi manajemen data beasiswa (http://simb3pm.dikti.go.id) dan mengirimkan Surat Keputusan (SK) Rektor/Ketua/Direktur/Koordinator Kopertis kepada Dikti dalam bentuk hardcopy (tanpa lampiran).
(c)    Penyaluran Dana
1.      Pimpinan Perguruan Tinggi menyalurkan dana kepada mahasiswa dengan perhitungan setiap bulan, dan penyalurannya dapat digabungkan beberapa bulan, maksimal setiap enam bulan.
2.      Pimpinan Kopertis Wilayah menyalurkan dana kepada mahasiswa melalui Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta dengan perhitungan setiap bulan, dan penyalurannya dapat digabungkan beberapa bulan, maksimal enam bulan.
3.      Penyaluran dana dari perguruan tinggi kepada mahasiswa disarankan melalui rekening mahasiswa atau pembayarannya melalui bank.
4.      Dana tidak boleh dipotong untuk keperluan apapun.
5.      Dana yang tidak tersalurkan dapat dialihkan kepada mahasiswa lain yang memenuhi persyaratan melalui keputusan Rektor/Ketua/Direktur/Koordinator Kopertis. Apabila masih terdapat sisa dana yang tidak dapat disalurkan, maka wajib dikembalikan ke Kas Negara.
6.      Apabila alokasi penerima PPA dan BBM kurang dari kuota yang telah ditetapkan, maka sisa dana wajib dikembalikan ke rekening Kas Negara.
(d)   Penghentian
Pemberian PPA dan BBM dihentikan apabila mahasiswa:
1.      Telah lulus;
2.      Mengundurkan diri/cuti;
3.      Menerima sanksi akademik dari Perguruan Tinggi;
4.      Tidak lagi memenuhi syarat yang ditentukan;
5.      Memberikan data yang tidak benar;
6.      Meninggal dunia.
(8)   Monitoring Dan Evaluasi
Agar program beasiswa PPA dan BBM tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan atau ketentuan yang ditetapkan, Ditjen Dikti akan melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi sesuai panduan dan waktu yang akan ditentukan setiap tahun.


(9)   Pelaporan
Paling lambat pada bulan November tahun anggaran berjalan, Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah wajib membuat laporan (dengan sistematika bebas) yang berisi penjelasan kualitatif sesuai terkait substansi pada laporan program (VI.A) didukung data kuantitatif dan atau visual yang merupakan ringkasan/rekapitulasi data dari http://simb3pm.dikti.go.id serta laporan keuangan (bukti transfer dan atau tandatangan mahasiswa) dalam bentuk hardcopy.
(a)    Laporan Program
1.      Pelaporan program berprinsip pada 3T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat Waktu).
a.       Tepat Sasaran
PPA dan BBM telah disalurkan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam pedoman dengan menyebutkan jumlah mahasiswa putra dan putri.
b.      Tepat Jumlah
(1)Jumlah mahasiswa penerima beasiswa sesuai  dengan kuota yang telah ditetapkan.
(2)Apabila jumlah mahasiswa calon penerima PPA dan BBM yang memenuhi persyaratan melebihi dari kuota yang telah ditetapkan, maka Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah menyampaikannya dalam laporan untuk mengusulkan tambahan kuota pada tahun berikutnya.
c.       Tepat Waktu
PPA dan BBM telah disalurkan kepada mahasiswa sesuai dengan waktu sebagaimana diatur dalam mekanisme penyaluran dana.
(b)   Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri atas daftar penerima disertai lampiran copy buku tabungan, bukti transfer, dan/atau tanda terima penyaluran PPA dan BBM dalam bentuk hardcopy yang disimpan di perguruan tinggi.
b.      Hasil Belajar
(1)   Pengertian Belajar
            Muhibbin Syah (2003: 68), belajar adalah “tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif”. Menurut Sardiman (2008: 22), menyatakan belajar adalah “suatu proses interaksi antara diri manusia dengan konsep lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep, ataupun teori”.
            Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan terus-menerus untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
(2)   Hakikat Belajar
            Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka beberapa perubahan tertentu dapat dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar. Djamarah (2002: 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut :
(a)    Perubahan yang terjadi secara sadar
(b)   Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
(c)    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
(d)   Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
(e)    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
(f)     Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Djamarah, 2002: 15-16)

(3)   Pengertian Hasil Belajar
            Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 250-251),” hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa  dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar”. Sedangkan menurut Abdurrahman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2008: 14),” hasil belajar dalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar”.
            Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
            Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
(4)   Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
            Hasil belajar yang dicapai oleh seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar individu. Menurut Slameto, factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
(a)    Faktor-faktor internal
1.      Factor jasmaniah, misalnya: kesehatan
2.      Factor psikologis, misalnya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
(b)   Faktor-faktor eksternal
1.      Faktor keluarga, misalnya: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
2.      Faktor sekolah, misalnya: metode mengajar. Kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3.      Faktor masyarakat, misalnya: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
(Slameto dalam skripsi Nofalia Juwita, 2008: 24)
            Hasil sebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah menyalurkan bakat, minat, dan motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi prestasi belajar tidak terlepas dari factor internal maupun eksternal.
            Secara spesifik factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a.       Faktor Psikologis
      Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyata banyak factor yang mempengaruhinya. Diantara factor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah factor-faktor psikologis.
(1)   Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.
(2)   Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian.
(3)   Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai objek tetapi subyek dalam belajar.
b.      Faktor Eksternal
(1)   Lingkungan Keluarga
Ngalim Purwanto, (1985: 84) mengatakan bahwa, “Keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak-anak. Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktivitas belajar siswa, maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar”.
(2)   Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
(3)   Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu  menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif. Misalnya: sekolah memberikan hadiah bagi siswa yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu siswa mampu berhasil.
2.     
Penggunaan beasiswa PPA dan BBM :
-          Biaya hidup
-          Biaya tempat tinggal
-          Biaya buku
Kerangka Konsep
Hasil belajar
     



      Peningkatan hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM salah satunya akan dipengaruhi oleh factor eksternal yakni pemberian beasiswa. Beasiswa ini digunakan tidak hanya sebagai bantuan untuk melanjutkan pendidikan tapi digunakan dalam rangka menunjang dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa. Oleh karena itu dalam penggunaan beasiswa dibuat aturan penggunaannya seperti untuk biaya hidup, biaya tempat tinggal, dan biaya lain-lain yang berhubungan dengan pendidikan dan pembelajaran di kampus.
      Penggunaan dana beasiswa yang sesuai dengan standar penggunaannya secara tidak langsung akan menunjang peningkatan hasil belajar. Begitu juga sebaliknya, jika penggunaannya tidak sesuai dengan standar aturan penggunaan maka adanya kemungkinan akan berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa tersebut.

I.       Metode Penelitian
1.      Metode dan Bentuk Penelitian
a.       Metode Penelitian
      Menurut Sugiyono (2012: 2) “ metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
      Sugiyono mengelompokkan metode penelitian menjadi tiga, yaitu :
(1)   Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
(2)   Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
(3)   Penelitian asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 2003: 11)
     Metode dalam penelitian ini ialah metode asosiatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu mengenai pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
b.      Bentuk penelitian
      Menurut Hadari Nawawi (2007:68), “Ada tiga bentuk penelitian deskriptif”, yaitu:
(1)   Survey (survey studies)
(2)   Studi hubungan (interrelationship studies)
(3)   Studi perkembangan (developmental studies)
      Bentuk metode yang digunakan dan dianggap sesuai dalam penelitian ini yaitu bentuk survey (survey studies), yang bertujuan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual untuk kemudian diinterpretasikan dan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan tentang pengaruh penggunaan beasiswa PPA dan BBM terhadap hasil belajar mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2.      Populasi dan sampel
a.       Populasi
      Suharsimi Arikunto (1997:115) menyatakan bahwa, “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Hadari Nawawi (2007:150) menyatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian”.
      Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM tahun 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yaitu masing-masing penerima beasiswa PPA 150 mahasiswa dan BBM sebesar 155 mahasiswa maka jumlahnya adalah 305 mahasiswa.
b.      Sampel
      Menurut Sugiyono dalam Haliza Sastri (2010:26) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
      Untuk menetapkan besar kecilnya sampel menurut Winarno Surachmad dalam Amirul Hadi (2005:197) memberikan penjelasan, “Apabila populasi cukup homogen (serba sama), terhadap populasi di bawah seratus dapat dipergunakan sampel 50%, sedangkan di atas seratus sebesar 15%.
      Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini sebesar 15% dari jumlah mahasiswa penerima beasiswa PPA dan BBM atau 15% dari populasi, yaitu 15% dari 305 adalah berjumlah 46 mahasiswa.
      Suharsimi Arikunto (1997:127) menjelaskan, “Pada umumnya teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian memang tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 atau 3 teknik”.
      Sesuai dengan penjelasan di atas, maka teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel proporsi atau sampel imbangan dan secara random karena untuk memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Karena hak subjek sama maka agar terhindar dari hal-hal yang dapat mengistimewakan beberapa subjek yang akan menjadi sampel.

J.      Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.      Teknik Pengumpul Data
            Menurut Amirul Hadi (2005:129) mengemukakan tiga teknik mengumpulkan data, yaitu:
a.       Teknik observasi (lansung dan tidak langsung)
b.      Teknik komunikasi (langsung daan tidak langsung)
c.       Teknik pengukuran
            Sedangkan menurut Hadari Nawawi mengemukakan enam teknik penelitian sebagai cara untuk mengumpulkan data, yaitu:
a.       Teknik observasi langsung
b.      Teknik observasi tidak langsung
c.       Teknik komunikasi langsung
d.      Teknik komunikasi tidak langsung
e.       Teknik studi dokumenter
f.        Teknik pengukuran
(Hadari Nawawi, 2007:129)

            Dari teknik pengumpul data yang dikemukakan di atas, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpul data dalam penelitian ini, yaitu:
a.       Teknik komunikasi langsung, yaitu teknik pengumpul data dengan  cara interview secara langsung, dalam hal ini peneliti akan melakukan komunikasi langsung dengan pengelola/pihak yang berwenang dalam menyeleksi penerimaan beasiswa PPA dan BBM di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
b.      Teknik komunikasi tidak langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya, dalam hal ini peneliti akan menyebar angket yang ditujukan kepada 46 responden yang akan dipilih secara random dari 305 mahasiswa sebagai calon responden.
c.       Teknik studi dokumenter, yaitu teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian.
2.      Alat Pengumpul Data
            Alat pengumpul data yang digunakan dalam peneltian ini yaitu:
a.       Pedoman interview
Alat pengumpul data dengan menggunakan pedoman interview adalah dimana peneliti menyusun sejumlah pertanyaan yang dijadikan bahan untuk mengadakan wawancara dengan pengelola/pihak yang berwenang dalam menyeleksi penerimaan beasiswa PPA dan BBM di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.


b.      Angket
Angket merupakan alat pengumpul data berupa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau angket tertutup yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai jawaban yang terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
c.       Literatur dan dukumen
Dokumen merupakan alat pengumpul data dengan mengambil data-data yang menunjang penelitian.

K.    Rencana Pengolahan Data
Untuk data yang berupa angka dalam  penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Duwi Priyatno menyatakan:
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah possitif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari  variabel dependen apabila nilai daari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. (Duwi Priyatno, 2008:66)

            Rumus regresi linear sederhana seperti yang dikemukakan oleh Duwi Priyatno (2008:66)  adalah sebagai berikut:
Y´= a + bX
Keterangan:
Y´ = variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X  = variabel independen
a   = konstanta (nilai Y´ apabila X=0)
b   = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:  
                  a =             (∑Y) (∑X)2  (∑X.∑XY)
n (∑X2 )- (∑X)2

                  b  =                        n  (∑XY)2 – (∑X).(∑Y)
                                    n (∑X2 ) - (∑X)2

                  Keterangan:
                  åx   =  jumlah data kelompok variabel bebas
                  åy    =  jumlah data kelompok variabel terikat
                  åx2   =  jumlah data kelompok variabel bebas yang dikuadratkan
                  åy2   =  jumlah data kelompok variabel terikat yang dikuadratkan
                  åxy  =  jumlah hasil perkalian variabel bebas dan variabel terikat
                  n      = jumlah sampel (subyek) yang diteliti
      Selanjutnya di uji dengan koefisien regresi sederhana (uji t). Duwi Priyatno (2008:70) menyatakan, “ uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y)”.
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:
t hitung =    b
                  Sb
Keterangan:
b  = koefisien regresi
Sb = standar error
Atau dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
t hitung = r √ n – 2
  √ n – 2
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah data atau kasus
     Uji signifikasi koefisien dilakukan untuk menentukan apakah sebuah variabel bebas benar-benar signifikan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Untuk melihat pengaruh keterampilan mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa, dilakukan pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.      Mengadakan uji F, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan taraf nyata (α) yang diinginkan 5% atau sebesar 0,05. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sebaliknya apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
2.      Mengadakan uji t, Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Perhitungan analisis regresi dalam penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.










DAFTAR PUSTAKA


Agung Feriyanto dan Karmila, 2010. Ekonomi SMA kelas XII. Klaten: PT. Intan Pariwara.

Amirul Hadi, 2005. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi, (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asep Jihad, Abdul Haris, 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Duwi Priyatno. 2008. Statistical Product and Service Solution. Yogyakarta: Mediakom

Hadari Nawawi, 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Haliza Sastri. 2010. Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha tahun 2009 Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Skripsi FKIP Untan. Pontianak

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung. CV. Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi dan R&D. Bandung. CV. Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. CV. Alfabeta








1 komentar: